Cerita Si Ummi dari Belakang Laptop

Bismillah... Assalamuálaykum... MasyaAllah.. lama bener ini gak posting dimari. Keasyikan main Instagram kali ya, hahaha. Baiklah, postingan berbuka kali ini tentang kelas Bunda Cekatan aka Buncek. Alhamdulillah dikasi sekempatan belajar lagi di Ibu Profesional. Belajarnya pun kali ini langsung ditemani sang founder Ibu Profesional, Ibu Septi. Alhamdulillah. So...? Apa sih itu Bunda Cekatan? Bunda cekatan itu kelas lanjutan dari beberapa tahan di Instutut Ibu Profesional. Ketika kita ingin bergabung di IP, maka ada kelas yang akan diikuti, yaitu : Foundation. Pra kelas sebagai pengenalan awal apa itu komunitas belajar Ibu Profesional. dijabarkan CoC, tahapan belajar, dsb. Matrikulasi. Setelah kita paham penjabaran di kelas Foundation dan berminat bergabung, barulah kita belajar menyamakan titik nol sebagai Ibu yang ingin bersungguh - sungguh belajar di kelas matrikulasi. Matrikulasi ini berjalan 9 pekan, dimana setiap pekan ada materi, diskusi dan menggerjakan Nice Hom

Bismillah.. Assalamualaykum.. Tadi malam kak Izza minta umi yang membacakan buku. Masih buku yang sama dengan kemarin, 50 Cerita Asyik + Hadist Pilihan. Ada kalanya walaupun seisi buku belum khatam dibaca, kami pindah ke buku lain. Pilihan kak Izza masih ingin melanjutkan buku kemarin. Pernah umi tanya sama kakak, kenapa lebih suka dibacakan daripada membaca sendiri. Kakak bilang lebih enak, jadi lebih paham isi ceritanya. Kalau ada (kata) yang gak ngerti bisa langsung ditanya. Seperti buku cerita yang mengaitkan dengan hadist ini. Ada kata - kata yang menurut kita biasa tapi asing di telinga anak. Menyeringai itu apa mi? Tanya kakak. Nah moment ini menjeda cerita namun hasil diskusinya akan lebih nempel di memorinya. Ada tahap mendengarkan, menyimak dan berbicara yang sangat mendukung ide cerita yang disampaikan diterima dengan baik. Rasa tertariknya untuk mengetahui hadist lain pun ikut muncul. Apa lagi sih yang diajar Rasulullah? Mungkin itu yang muncul di benaknya.

Bismillah... Assalamualaykum wr wb. Kebiasaan membaca buku itu sebenarnya menular. Dengan melihat salah seorang anggota keluarga yang asyik sendiri dengan bukunya pasti menularkan virus kepo. Kepo lagi baca tentang apa, hehe. Dirumah kami, penular virus yang utama adalah abinya anak - anak. Beliau kalau udah baca buku bak hilang dari tempatnya duduk. Kadang gak sadar dipanggil anaknya atau istrinya sendiri. Ini realita yang menghasilkan antara sedih sama senang pada kami. Tapi setelah dipertimbangkan kadarnya lebih banyak senang buat kami. Selain kegemaran abi membaca telah tertular pada kami semua, budget belanja buku sama abi itu bikin seneng, hahaha. Kak Izza, si sulung kami yang usianya beberapa bulan kedepan genap sewindu, kini sudah bisa memilih buku kesukaan. Kalau dulu hanya mau dibacakan buku walaupun sebenarnya sudah bisa membaca. Sekarang begitu datang tukang paket dan isinya adalah buku pesanannya, tak sampai sehari buku itu ludes dilahapnya. Semalam, buku yang

Assalamulaykum... MasyaAllah.. kelamaan gak nulis dimari, berdebu dan banyak sawang alias rumah sang laba - laba nampaknya ya 😁. Kangen juga ternyata menuangkan rasa dalam tulisan yang cukup panjang. Akhir - akhir ini hanya menulis di Instagram sebatas tugas kelas Bunsay, hehehe.. Liburan sekolah semester ganjil yang lalu, umi sangat semangat membawa anak - anak refreshing. Menghilangkan jenuh akan rutinitas harian namun tetap terkontrol alias tetap bermanfaat. Melihat beberapa ajakan fieldtrip disekitaran kota Medan, sangat sayang dilewatkan, salah satunya menikmati dan belajar olahraga sunnah di Taman Berkuda Medan. Taman berkuda medan ini letaknya ternyata gak terlalu jauh dari rumah kami. Alamat tepatnya di Jalan Anggrek Raya, simpang selayang. Kira - kira 20 menit dari rumah. Kami ikut fieldtrip di pagi hari, berharap anak - anak masih fresh, karena Hilya masih rutin tidur siang dan biasanya bisa sampai ashar baru terbangun. Berangkat pukul tujuh dari rumah, sampai disana s